Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman Suryanagara menjawab pertanyaan awak media ditemui seusai rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (4/9/2025). ANTARA/Harianto.
“Tantangan itulah yang melatarbelakangi program unggulan kami, transmigrasi patriot, yaitu distribusi SDM unggul di kawasan transmigrasi,”
Jakarta (ANTARA) – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan transformasi transmigrasi akan diwujudkan melalui distribusi sumber daya manusia unggul ke kawasan transmigrasi sebagai upaya pemerataan pembangunan dan penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Iftitah mengatakan transformasi transmigrasi perlu dijalankan untuk menjawab tantangan persepsi masyarakat yang keliru, yakni transmigrasi hanya sebatas pemindahan penduduk dari wilayah padat ke wilayah jarang.
"Tantangan itulah yang melatarbelakangi program unggulan kami, transmigrasi patriot, yaitu distribusi SDM unggul di kawasan transmigrasi," kata Mentrans dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis.
Ia menyoroti persepsi negatif yang berkembang bahwa transmigrasi hanya memindahkan orang miskin, meski legasi nyata sudah melahirkan 1.567 desa definitif, ratusan kecamatan, hingga ibu kota kabupaten dan provinsi.
"Bahkan ada juga yang berpendapat transmigrasi hanya memindahkan orang miskin dan hanya memindahkan masalah. Legasi transmigrasi yang telah membentuk 1.567 desa definitif, 466 ibu kota kecamatan, 116 ibu kota kabupaten, tiga ibu kota provinsi yang baru seolah sirna oleh persepsi ini," tuturnya.
Baca juga: Mentrans sebut pagu anggaran Kementrans di 2026 senilai Rp1,9 triliun
Baca juga: Mentrans: TEP optimalkan transmigrasi berbasis riset secara efisien
Oleh karena itu, menurutnya, tantangan tersebut menjadi dasar lahirnya program unggulan transmigrasi patriot yang menekankan distribusi sumber daya manusia unggul ke kawasan transmigrasi untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Selain tim ekspedisi patriot, pemerintah juga merancang beasiswa patriot jenjang S2 bagi generasi muda Indonesia yang belajar di kawasan transmigrasi, khususnya lima lokasi prioritas yang ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Lima kawasan tersebut yakni Rempang Kepulauan Riau; Mamuju, Sulawesi Barat; Merauke, Papua Selatan; Melolo Sumba Timur NTT; dan Selaparang Lombok Timur NTB yang akan dikembangkan sebagai laboratorium pendidikan dan inovasi.
Ia menuturkan para penerima beasiswa tidak hanya menjalankan tugas akademik, tetapi juga pengabdian masyarakat, sehingga kampus lebih dekat dengan kehidupan nyata dan mampu mencetak inovasi berbasis kebutuhan kawasan transmigrasi.
Mentrans menegaskan orientasi transmigrasi ke depan bukan lagi sekadar jumlah penduduk yang dipindahkan, melainkan berapa banyak masyarakat yang benar-benar sejahtera melalui industrialisasi, hilirisasi, dan ekosistem pembangunan terpadu.
"Kita ingin mendekatkan kampus dengan laboratorium lapangannya, yakni kampus berdampak bukan menara gading. Ke depan kawasan transmigrasi akan menjadi pusat laboratorium ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan pusat inovasi dunia," kata Mentrans.
Pewarta: Muhammad HariantoEditor: Agus Setiawan Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.